
UI Ikuti Program ADB di Jepang, Dorong Pemanfaatan AI untuk Pendidikan Tinggi
Tokyo, Jepang – September 2025. Universitas Indonesia (UI) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat inovasi pendidikan tinggi dengan turut serta dalam Professional Development Program (PDP) for AI Application in Education yang diselenggarakan oleh Asian Development Bank (ADB) pada 1–4 September 2025 di Tokyo, Jepang. Program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas para pemimpin pendidikan dalam merumuskan strategi pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di sektor pendidikan, terutama pada negara-negara berkembang anggota ADB.
Chairul Hudaya, Ph.D., Direktur Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi UI, hadir sebagai perwakilan Indonesia dalam kegiatan ini. Menurutnya, program PDP memberikan wawasan komprehensif mengenai penerapan AI di pendidikan tinggi, khususnya pada tiga aspek penting: administrasi kampus, pedagogi, dan riset. “Professional Development Program ini merupakan program peningkatan profesional untuk para senior government official, para senior leader di dalam pendidikan di Indonesia untuk penggunaan AI. Penggunaan AI dalam dunia pendidikan tinggi bisa digunakan untuk tiga hal. Yang pertama, untuk administrasi atau manajemen. Kemudian yang kedua, untuk teaching atau pedagogi. Yang ketiga adalah untuk riset. Di Jepang, kami diberikan presentasi dari berbagai expert dari universitas-universitas, mereka berbagi pengalaman mengenai bagaimana Jepang menggunakan AI. Selain mengikuti pembelajaran di kelas, kami juga melakukan studi banding ke beberapa universitas, di antaranya Sophia University di Tokyo dan Tohoku University di Sendai. Di Tohoku, kami berkesempatan mengunjungi Science and Technology Park (STP) untuk melihat langsung bagaimana pengelolaannya, termasuk keberadaan Co-creation Research Center yang menjalin kerja sama erat dengan industri” ungkap Chairul.
Gambar: Direktur Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi Universitas Indonesia, saat menyampaikan pandangan dalam Professional Development Program for AI Application in Education yang diselenggarakan Asian Development Bank Institute (ADBI) di Tokyo, Jepang.
Program PDP berlangsung selama empat hari dengan agenda yang padat dan beragam. Hari pertama (1 September) diadakan di ADB Institute (ADBI) Tokyo, diisi dengan keynote address dari Dr. Tshilidzi Marwala (Rector of United Nations University), presentasi kebijakan AI di Jepang, praktik langsung penggunaan AI dalam pendidikan, serta diskusi mengenai tantangan dan peluang AI di negara-negara berkembang. Sesi juga dilengkapi dengan panel discussion bersama pejabat kementerian pendidikan dari Georgia, India, Bangladesh, dan Filipina, serta para pakar internasional.
Hari kedua (2 September) peserta dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama berkunjung ke SMA di Prefektur Chiba untuk melihat penerapan AI dalam pembelajaran di kelas, sementara kelompok kedua melakukan kunjungan ke Sophia University dan menghadiri seminar di United Nations University (UNU). Di sesi ini, pakar dari Tohoku University, Okayama University, Tokyo City University, dan University of Tokyo memaparkan pengalaman mereka terkait AI untuk riset, manajemen universitas, hingga etika dan tata kelola.
Hari ketiga (3 September) kembali dibagi dua rute. Kelompok pertama mengunjungi sekolah dasar dan menengah di Kanagawa untuk mengamati penggunaan platform digital berbasis AI, sementara kelompok kedua melakukan kunjungan ke Tohoku University di Sendai. Di sana, peserta mempelajari strategi pengembangan Science and Technology Park (STP), pusat inkubasi startup, serta kolaborasi akademik–industri dalam penelitian dan inovasi.
Hari terakhir (4 September) dilaksanakan sesi penutup di ADBI Tokyo. Kegiatan meliputi diskusi tentang pemanfaatan kolaborasi akademik–industri, breakout session untuk menyiapkan proposal AI pilot project, hingga pitching ide dari masing-masing delegasi negara berkembang. Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat dan refleksi dari para peserta.
Chairul menegaskan bahwa pembelajaran dari program ini akan ditindaklanjuti di Indonesia dengan pembentukan Center for Industrial and Business Research and Innovation (CERI) di lingkungan STP UI. “Harapannya, kita bisa mengaplikasikan ilmu dari Jepang ini di kampus kita. Sebagai tindak lanjut, STP UI akan membuat CERI, singkatan dari Center for Industrial and Business Research and Innovation. CERI ini akan kita tawarkan kepada berbagai industri, di mana nanti industri akan memiliki ruang kerja khusus di UI yang menjadi kantor kolaborasi bersama. Kantor ini akan dikelola oleh perwakilan industri, didampingi profesor atau doktor dari UI sesuai bidangnya. Dalam satu tahun, CERI akan melaksanakan berbagai kegiatan, terutama riset dan inovasi. UI punya potensi besar, karena kami memiliki ribuan dosen dengan keahlian unik dan kualitas yang sangat baik. Keahlian ini bisa ditawarkan untuk menyelesaikan persoalan nyata di industri dengan dukungan pendanaan dari pusat riset tersebut.” ungkap Chairul.
Selain mengikuti rangkaian sesi PDP, Dr. Chairul juga melakukan koordinasi melalui pertemuan dengan Bambang Brodjonegoro, selaku Dean dan CEO Asian Development Bank Institute (ADBI). Pertemuan ini membahas peluang kolaborasi strategis antara Universitas Indonesia dan ADBI, khususnya dalam bidang riset, inovasi, serta pengembangan kapasitas pendidikan di kawasan Asia.
Dengan lebih dari 2.000 dosen bergelar profesor dan doktor, Universitas Indonesia optimistis mampu berperan sebagai mitra strategis industri sekaligus pusat pengembangan solusi berbasis AI di Indonesia. Melalui inisiatif seperti CERI, UI ingin memperkuat ekosistem inovasi nasional serta mendorong terciptanya pendidikan tinggi yang berdaya saing global.
Program PDP ADB di Jepang sendiri menekankan literasi AI, etika, tata kelola, serta strategi kebijakan sebagai fondasi transformasi pendidikan di era digital. Dengan mengedepankan pembelajaran berbasis praktik terbaik internasional, para peserta didorong untuk mengembangkan strategi implementasi AI sesuai konteks nasional masing-masing.
Melalui keterlibatan aktif dalam program ini, Universitas Indonesia tidak hanya memperkuat jejaring internasionalnya, tetapi juga membawa pulang inspirasi nyata untuk mempercepat transformasi pendidikan tinggi di tanah air. Kehadiran inisiatif seperti CERI nantinya diharapkan mampu memperkuat ekosistem inovasi nasional, menjadikan UI sebagai pusat pengembangan solusi berbasis AI, dan mendorong terciptanya pendidikan tinggi Indonesia yang berdaya saing global.
Penulis: M. Iqram
Artikel Sebelumnya
UI Hadirkan Inovasi Sistem Penghantaran Obat Menggunakan Met...Artikel Selanjutnya
UI Pamerkan Hasil Hilirisasi Inovasi pada Indo Healthcare Ga...