📅 April 23, 2025 • 🕒 01:25 PM
Depok, 23 April 2025 – Universitas Indonesia (UI) bersama Pemerintah Kota Depok meluncurkan inovasi terbaru di bidang layanan kesehatan mental melalui pengembangan SIKONDE (Sistem Konseling dan Edukasi), sebuah aplikasi konseling digital berbasis web. Proyek ini diinisiasi sebagai upaya menjawab tantangan aksesibilitas layanan psikologis di masyarakat, terutama pasca pandemi COVID-19 yang turut memicu lonjakan kasus gangguan kesehatan mental.
Dipimpin oleh Dr. Dini Rahma Bintari, S.Psi., M.Psi., Ph.D., dosen Fakultas Psikologi UI, proyek ini merupakan bagian dari Program Pendanaan Inovasi Universitas Indonesia 2024 – Skema P2, yang difokuskan pada pengembangan solusi berbasis kebutuhan masyarakat dan berpotensi untuk diintegrasikan ke dalam sistem layanan publik.
“SIKONDE dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan konseling yang lebih mudah diakses, terutama bagi mereka yang mengalami hambatan lokasi, waktu, atau biaya, harapannya, aplikasi ini bisa menjadi solusi jangka panjang dalam penguatan ketahanan keluarga dan kesejahteraan psikologis masyarakat.”, jelas Dr. Dini.
Pengembangan SIKONDE telah berlangsung sejak tahun 2020 melalui serangkaian tahapan strategis, mulai dari survei kebutuhan awal, pengembangan dan uji coba versi mobile, hingga integrasi sistem berbasis web yang kini terhubung dengan Depok Single Window (DSW) — platform layanan terpadu milik Pemerintah Kota Depok.
Proyek ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A2KB) dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok. Sebagai bentuk komitmen, Pemkot Depok telah mengalokasikan dana untuk 50 sesi konseling daring pertama melalui platform SIKONDE, sekaligus sebagai pilot project penerapan layanan kesehatan mental digital yang terstruktur dan terintegrasi.
Dalam proses pengembangannya, SIKONDE telah menghasilkan berbagai output penting yang mendukung keberlanjutan program, antara lain:
Saat ini, SIKONDE sedang memasuki tahap akhir integrasi penuh dengan sistem DSW. Meski demikian, implementasi awal telah menunjukkan potensi besar dari sisi efektivitas dan penerimaan pengguna. Uji coba yang melibatkan psikolog, staf pemerintahan, serta masyarakat umum menunjukkan hasil yang positif, terutama dalam hal kemudahan akses, kenyamanan penggunaan, dan relevansi materi konseling.
“Kami juga tengah mempersiapkan pelatihan intensif bagi psikolog yang baru bergabung dalam sistem, dan dalam waktu dekat, SIKONDE akan diperluas jangkauannya ke lebih banyak warga Depok,” tambah Dr. Dini.
SIKONDE tidak hanya menghadirkan pendekatan teknologi dalam layanan psikologi, tetapi juga memperkuat model layanan berbasis keluarga yang bisa direplikasi di daerah lain. Dengan pendekatan ini, SIKONDE dinilai mampu menjangkau lebih luas lapisan masyarakat yang sebelumnya mengalami keterbatasan dalam mengakses layanan psikologis konvensional.
Proyek ini menegaskan peran Universitas Indonesia sebagai pionir dalam pengembangan inovasi sosial berbasis teknologi yang tidak hanya akademis, tetapi juga relevan dengan kebutuhan zaman. Kehadiran SIKONDE memperlihatkan sinergi nyata antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam menciptakan sistem layanan publik yang inklusif, responsif, dan adaptif terhadap perubahan sosial pasca pandemi.
Penulis: Rio